LATAR BELAKANG, KURIKULUM, SERTA RUANG
LINGKUP
PEMBELAJARAN TEMATIK
Makalah ini di
susun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pembelajaran Tematik”
DI SUSUN OLEH :
LAILATUL BADRIYAH (210609039)
DOSEN PENGAMPU :
KURNIA HIDAYATI
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN PONOROGO)
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran tematik bisa disebut
sebagai pembelajaran terpadu yang mana dalam pelaksanaannya kegiatan
penyampaian materi pelajaran disajikan secara terpadu atau terintegrasi antara
satu mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya. Dan kita sebagai calon guru
perlu paham dan tahu tentang mengapa pembelajaran tematik ini diadakan atau
latar belakang munculnya pembelajaran tematik serta apa saja ruang lingkup dari
pembelajaran tematik perlu kita kaji secara mendalam agar kita tidak salah
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran demi tersampainya materi pelajaran
pada siswa dengan tepat sehingga tujuan dari pembelajaran dapat terlaksana.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Pembelajaran Tematik
Siswa-siswi pada madrasah ibtidaiyah atau sekolah
dasar pada kelas satu, dua, dan tiga, termasuk pada usia dini, yang artinya
pada usia ini perkembangan kecerdasan seperti IQ (Intelegency Quetions), EQ ( Emotional Quetions)
dan SQ (Social Quetions) tumbuh dan berkembang dengan pesatnya, namun pada
umumnya tingkat perkembangannya masih memandang bahwa segala sesuatu itu
merupakan satu kesatuan (holistik) dan mampu memahami hubungan antara konsep secara
sederhana. Maka proses pembelajaran masih tergantung pada objek-objek konkret
atau nyata dan pengalaman yang dialami secara langsung.
Namun dalam pelaksanaanya masih banyak MI / SD yang
melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara
terpisah. Misalnya agama Islam 2 jam pelajaran, Bahasa Indonesia 2 jam
pelajaran, IPS 2 jam pelajaran, IPA 2 jam pelajaran, dan seterusnya. Bahkan
dalam penyampaian isi matrinya cenderung monoton tanpa mengaitkan dengan
matreri mata pelajaran lainnya, padahal seperti yang telah disebutkan diatas,
bahwa pada siswa-siswi MI / SD pada kelas satu, dua, dan tiga pola pikir mereka
masih bersifat holistik (kesatuan), maka pola pembelajaran terpisah tentu akan
menyulitkan mereka, sehingga berdampak pada tingginya angka siswa-siswi
mengulang kelas atau bahkan putus sekolah.
Perlu kita ketahui bahwa, angka
mengulang kelas dan angka putus sekolah peserta didik kelas I SD/ MI jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas yang lain. Data tahun 1999/2000 memperlihatkan
bahwa angka mengulang kelas satu sebesar 11,6% sementara pada kelas dua 7,51%,
kelas tiga 6,13%, kelas empat 4,64%, kelas lima 3,1%, dan kelas enam 0,37%.
Pada tahun yang sama angka putus sekolah kelas satu sebesar 4,22%, masih jauh
lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas dua 0,83%, kelas tiga 2,27%, kelas
empat 2,71%, kelas lima 3,79%, dan kelas enam 1,78%. Angka nasional tersebut
semakin memprihatinkan jika dilihat dari data di masing-masing propinsi
terutama yang hanya memiliki sedikit Taman Kanak-kanak. Hal itu terjadi
terutama di daerah terpencil. Pada saat ini hanya sedikit peserta didik kelas
satu Sekolah Dasar yang mengikuti pendidikan prasekolah sebelumnya. Tahun
1999/2000 tercatat hanya 12,61% atau 1.583.467 peserta didik usia 4-6 tahun
yang masuk Taman Kanak-kanak, dan kurang dari 5 % Peserta didik berada
pada pendidikan prasekolah lain.
Maka dari uraian diatas kita dapat
menyimpulkan bahwa permasalahan yang berkaitan tentang tingginya angka
mengulang kelas serta putus sekolah di usia
dini di latar belakangi oleh pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang belum
sesuai dengan pola pikir anak pada usia dini yang berpola pikir masih holistic,
serta berkaitan dengan kurangnya kesiapan pendidikan prasekolah atau Taman
Kanak-Kanak pada peserta didik awal yang akan memasuki tingkat MI / SD. Hal itu
terjadi terutama di daerah terpencil, pada saat ini hanya sedikit peserta didik
kelas satu Sekolah Dasar yang mengikuti pendidikan prasekolah sebelumnya. Tahun
1999/2000 tercatat hanya 12,61% atau 1.583.467 peserta didik usia 4-6 tahun
yang masuk Taman Kanak-kanak, dan kurang dari 5 % Peserta didik berada
pada pendidikan prasekolah lain.
Sementara itu dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa peserta didik yang telah masuk Taman Kanak-Kanak memiliki kesiapan
bersekolah lebih baik jika dibandingkan dengan peserta didik yang tidak
mengikuti pendidikan Taman Kanak-Kanak sebelumnya. Selain itu, perbedaan
pendekatan, model, dan prinsip-prinsip pembelajaran antara kelas satu dan dua
Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah dengan pendidikan pra-sekolah dapat juga
menyebabkan peserta didik yang telah mengikuti pendidikan pra-sekolah pun dapat
saja mengulang kelas atau bahkan putus sekolah.
Maka berdasarkan paada pertimbangan
pemikiran diatas dan guna implementasi Standar Isi (SI) pendidikan yang termuat
dalam Standar Nasional Pendidikan, maka pembelajaran pada kelas awal bawah SD /
MI yakni kelas satu, dua dan tiga akan lebih tepat jika dikelola dalam
pembelajaran terpadu / terintegrasi melalui pendekatan pembelajaran tematik
pada semua mata pelajaran. Untuk itu diperlukan pedoman pelaksanaan model
pembelajaran tematik untuk kelas I hingga kelas III pada tingkat SD/MI.
Hal ini penting, untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran tematik yang
dapat menjadi acuan dan contoh konkret.
B. Ruang
Lingkup Pembelajaran Tematikik
Adapun ruang lingkup pembelajaran
tematik meliputi seluruh mata pelajaran inti pada kelas satu, dua, dan tiga
Madrasah Ibtidaiyah / Sekolah Dasar, yaitu meliputi ; Pendidikan Agama, Bahasa
Indonesia, Matematika, Sains, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan
Keterampilan, serta Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan.
C. Kurikulum
Pembelajaran Tematik
Sebelum kami berikan contoh tentang
kurikulum pembelajaran tematik maka kita perlu kembali mengingat tentang
pengertian dari kurikulum, yang mana kurikulum bisa diartikan sebagai susunan
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan
dalam kegiatan pembelajaran. Maka disini kami akan memberikan contoh kurikulum
pembelajaran tematik yang sudah diterapkan pada suatu sekolah tertentu yaitu
pada SDN Sambirejo Geger Madiun yang telah menerapkan pembelajaran tematik pada
kurikulumnya.
Adapun struktur kurikulum SDN
Sambirejo Geger Madiun disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan
standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
Ø Kurikulum SDN Sambirejo Geger
Madiun memuat 11 mata
pelajaran, 3 muatan lokal dan 3 pengembangan diri.
Ø
Substansi mata pelajaran IPA dan
IPS merupakan ”IPA terpadu” dan ”IPS terpadu”
Ø
Pembelajaran pada kelas I s/d III dilaksanakan
melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV s/d VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran.
Ø
Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
Ø
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua
semester) adalah 52 minggu.
STRUKTUR
KURIKULUM SDN SDN SAMBIREJO GEGER MADIUN
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV, V, dan VI
|
||
A. Mata Pelajaran
|
Pembelajaran
Tematik
|
||||
1. Pendidikan Agama
|
3
|
||||
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
||||
3. Bahasa Indonesia
|
6
|
||||
4. Matematika
|
6
|
||||
5. Ilmu Pengetahuan Alam
|
4
|
||||
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
3
|
||||
7. Seni Budaya dan Ketrampilan
|
4
|
||||
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
4
|
||||
B. Muatan Lokal
|
|||||
1.
Bahasa Jawa
|
2
|
||||
2.
Bahasa Inggris
|
2
|
||||
3. Pendidikan Lingkungan
Hidup
|
2
|
||||
Jumlah
|
30
|
31
|
32
|
38
|
|
C. Pengembangan Diri
|
|||||
1. Pramuka
|
2
|
||||
2. Kesenian (Drum Band, Hadroh dan Karawitan)
|
6
|
||||
3 Olah Raga
|
2
|
||||
Jumlah
|
10
|
||||
BAB III
KESIMPULAN
Pembelajaran tematik perlu
diterapkan pada peserta didik SD / MI pada kelas bawah, yaitu pada kelas satu,
dua, dan tiga, yang mana pada usia tersebut pola pikir mereka masih bersifat
holistik / kesatuan maka model pembelajara terpadu atau tematik perlu
diterapkan agar mereka tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran,
sehingga jika mereka dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik maka
diharapkan tingginya angka mengulang kelas serta putus sekolah dapat
terkurangi.
Adapun ruang lingkup
pembalajaran tematik SD / MI meliputi seluruh mata pelajaran inti yang
meliputi Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Sains,
Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan
Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, serta Pendidikan Jasmani,Olahraga dan
Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
paket Lapis PGMI Pembelajaran Tematik paket 1
http://wyw1d.wordpress.com/2009/10/08/model-pembelajaran-tematik/,
diakses tanggal 5 maret 2012
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SDN Sambirejo Geger Madiun
menurut saya latar belakang pembelajaran tematik yang telah di jabarkan oleh saudari laila sudah cukup jelas namun alangkah baiknya jika di cantumkan contoh bagaimana penyampaian pembelajaran tematik.tri lestari PG-B
BalasHapusmakalah tematik diatas sudah bagus, tetapi berikan kelebihannya dan kekurangan. dwi wahyuningdyah
Hapusiya terima kasih atas comenntnya, nanti waktu presentasi akan dijabarkan tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran tematik
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapuscontone endi la
BalasHapusok temsn, ntar waktu presentasi akan aku kasih contonya............
BalasHapussaya mengutip dari makalah saudari bahwa di makalah dituliskan tentang :
BalasHapus"Namun dalam pelaksanaanya masih banyak MI / SD yang melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah. Misalnya agama Islam 2 jam pelajaran, Bahasa Indonesia 2 jam pelajaran, IPS 2 jam pelajaran, IPA 2 jam pelajaran, dan seterusnya"
yang saya ketahui bahwa pembelajaran tematik sudah termuat dalam kurikulun SD/MI, jadi dari keterangan tersebut dalam pelaksanaannya ada beberapa sekolah yang tdk mengikuti kurikulum tersebut,, menurut anda ap kendalanya dari seklh tersebut sehingga dalam prakteknya pembelajaran tematik tidak diterapkan,! trims
makalah ini sudah cukup bagus, namun alangkah baiknya diberi footnote
BalasHapusUkhti,, Adakah tokoh atau pihak tertentu yang pertama kali mencetuskan pembelajaran tematik?? Apa teori atau dasar yang digunakannya??
BalasHapus